Mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal menjadi Delegasi Indonesia pada Program JENESYS 2.0 di Jepang
JENESYS 2.0 (Japan–East Asia Network of Exchange for Students and Youths) merupakan program pertukaran pelajar ke Jepang untuk melakukan studi riset yang diprakarsai oleh Pemerintah Jepang. JENESYS 2.0 Science and Technology ini dilaksanakan atas kerjasama antara Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK), dan The Japan International Cooperation Center (JICE).
Pada program JENESYS 2.0 Science and Technology ini, Pemerintah Indonesia mengirimkan delegasinya untuk mengikuti program yang diadakan di Jepang tersebut. Delegasi-delegasi yang mengikuti program ini berasal dari Perguruan Tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Politeknik Gajah Tunggal, dll. Satu mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal yang menjadi Delegasi Indonesia adalah Haposan Yoga Pradika Napitupulu (Dika) Jurusan Teknik Elektronika Angkatan XXV.
JENESYS 2.0 Science and Technology diadakan di Jepang selama 8 hari, mulai dari 16 – 23 September 2014, meliputi empat Prefektur, yakni Prefektur Tokyo, Chiba, Fukuoka dan Hiroshima. Kegiatan dilakukan berpindah-pindah dengan menggunakan transportasi lokal yang ada di Jepang, seperti All Nipon Airways (ANA), Shinkansen (Bullet Train), Bus, Kereta listrik dan Subway, dan juga Kapal.
Setibanya di Bandara Internasional Narita, delegasi Indonesia berpindah menuju hotel dimana Orientasi akan dilakukan. Kegiatan diawali Orientasi singkat oleh JICE setibanya delegasi Indonesia di Jepang. Orientasi singkat ini memberikan gambaran umum bagaimana program akan berlangsung serta perkenalan adat istiadat masyarakat Jepang dan siapa saja yang akan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Delegasi Indonesia dibagi menjadi 3 grup, yakni Indonesia A, Indonesia B, dan Indonesia C. Setiap grup memunyai dua orang supervisor/koordinator dari Jepang, dan memunyai lokasi riset yang berbeda-beda tiap masing-masing grup.
Pada kegiatan JENESYS 2.0 hari kedua adalah kunjungan ke Museum Masa Depan (Miraikan). Di Miraikan para delegasi Indonesia melihat dan mempelajari perencanaan kota Tokyo untuk tahun 2050, di Museum ini menunjukkan bahwa orang-orang Jepang memiliki perspektif jangka panjang. Selain itu, di museum ini kita dapat mempelajari hal-hal yang bersentuhan langsung dengan teknologi, seperti perkembangan pesawat luar angkasa, 3D printing, robot humanoid, dll.
Lalu program riset selanjutnya adalah berada di Fukuoka, salah satu prefektur lain di Jepang, lokal transportasi yang digunakan adalah pesawat All Nippon Airways (ANA). Di Fukuoka kegiatan dilakukan di Oki Town Sustainable Center, dimana di kota ini sampah-sampah dibagi menjadi 25 macam untuk selanjutnya sampah yang bisa diolah kembali dipilah untuk diproses dan diubah menjadi biomassa yang dapat digunakan untuk membangkitan pembangkit listrik dan memberikan suplai listrik ke 4 buah sekolah yang berada di kota tersebut. Oki Town Sustainable Center ini terletak pada pusat kota, berbeda dengan pengolahan sampah yang pada umumnya berada di pinggiran kota. Di kota Oki ini masyarakatnya pun sadar dan sudah menggunakan renewable energy (energi terbaharukan) seperti penggunakan atap solar cell yang dapat menghasilkan listrik sendiri pada setiap rumah.
Kegiatan di Fukuoka dilanjutkan dengan mengikuti Upacara minum teh: Shofuen. Terdapat hal unik disini, pada saat meminum teh, cawan yang digunakan harus diputar dua kali ke kanan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambar yang bagus pada cawan agar mengarah pada kita. Selain itu, hal unik lainnya adalah teh yang diminum sebaiknya diminum sebanyak 3 kali, tidak kurang dan tidak labih serta harus dihabiskan.
Pada hari ketiga masih di Fukuoka, dilakukan exchange dengan mahasiswa-mahasiswi dari Fukuoka Institut of Technology (FIT). Di FIT dilakukan perkenalan kampus mulai dari ruang server yang menyuplai kebutuhan koneksi internet di kampus, kantin, lounge, perpustakaan sampai dengan laboratorium yang digunakan oleh mahasiswa-mahasiswinya untuk riset. Selain mahasiswa dan mahasiswi FIT, siswa-siswi dari High School pun dapat melakukan riset di laboratorium ini. Di FIT, delegasi Indonesia juga mendapatkan ilmu tentang mini satelit, riset yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen FIT. Mini satelit ini berbeda dengan satelit biasanya yang berukuran besar, mini satelit memiliki ukuran yang sangat kecil, tidak lebih dari 9cm.
Setelah kegiatan di Fukuoka Institut of Technology, Delegasi Indonesia pun pindah ke prefektur Hiroshima menggunakan kereta super cepat, yang di Jepang disebut dengan Shinkansen (Bullet Train). Di Hiroshima dilakukan aktivitas Homestay di keluarga angkat Jepang, pengalaman hidup dengan keluarga Jepang. Pada kegiatan ini penulis berkesempatan seorang diri untuk hidup bersama dengan keluarga Jepang, Kikuyo-san. Banyak hal yang di dapat pada kegiatan Homestay ini, seperti memahami bagaimana orang Jepang hidup dalam kesehariannya, tata cara adat istiadat, keramahan mereka dll. Pada saat Homestay, penulis berkesempatan berkunjung ke Hiroshima Memorial Park dan Miyajima.
Hiroshima Memorial Park merupakan tempat untuk mengenang ketika Jepang dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945. Hiroshima Memorial Park ini adalah 0 km bom atom dijatuhkan. Di tempat ini terdapat peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat bernilai. Dapat mengetahui seberapa bahayanya nuklir jika disalahgunakan. Sedangkan miyajima merupakan kuil yang begitu indah, untuk menuju tempat tersebut diperlukan menyeberang menggunakan kapal. Di miyajima terdapat gerbang kuil yang berada menjorok keluar pantai, sehingga gerbang kuil tersebut akan terlihat mengambang.
Program JENESYS 2.0 berakhir di Tokyo dengan dilakukannya presentasi beserta action plan yang akan dilakukan setelah program ini selesai. Action Plan untuk Indonesia yang lebih baik dengan ide-ide baru yang muncul dari Science Technology and Innovation Young Ambassadors delegasi Indonesia dan juga Action Plan yang bermanfaat dan berguna bagi Jepang.
Ditulis Oleh: Haposan Yoga P.N. (Teknik Elektronika Ang. 25)