Kuliah Umum Bapak Dahlan Iskan di Politeknik Gajah Tunggal
Tangerang, Politeknik Gajah Tunggal kembali mengadakan Kuliah Umum dengan pembicara Bapak Prof. Dr. (H. C.) Dahlan Iskan, Menteri BUMN periode 2011-2014 dan pengusaha sukses dengan 150 perusahaan. Kuliah umum atau seminar ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Desember 2015 dan dimoderatori langsung oleh Direktur Politeknik Gajah Tunggal Ibu Dr. Ita Mariza. Kuliah Umum yang diadakan di Griya Ganesha PT. Gajah Tunggal Tbk ini dihadiri lebih dari 500 peserta selain mahasiswa, dosen dan staff Politeknik Gajah Tunggal, juga diantaranya Chief Operating Officer dan Vice President PT Gajah Tunggal Tbk, Bapak Buddy Tanasaleh; serta Direktur Eksekutif – Chief Finance Officer, Ibu Irene Chen; Direktur HR&GA Bapak Ferry L. Hollen; Direktur Keuangan Bapak Kisyuwono, Plant/Division head dan Departement di PT. Gajah Tunggal Tbk.
Dalam acara seminar ini, Bapak Dahlan Iskan menyampaikan beberapa hal penting yang dapat menjadi suri tauladan dan inspirasi bagi mahasiswa dan kita semua peserta acara kuliah umum. Cerita dimulai dengan masa kecilnya yang kurang kecukupan, karena beliau merupakan seorang anak buruh tani dan tukang kayu serabutan dengan penghasilan bulanan yang tidak mencukupi pengeluaran kebutuhan. Ayah beliau mengatakan bahwa “Lebih baik bekerja satu bulan tapi untuk bisa makan satu minggu dari pada tidak bekerja dan tidak dapat makan sama sekaliâ€. Pernyataan ini menjadi pendorong Bapak Dahlan untuk menjadi orang yang sukses dan dapat mencapai cita-cita. Terbukti sekarang dengan bekerja terus, beliau bisa sukses dan memimpin 150 perusahaan, menjadi pelopor di Indonesia, dan pernah menjabat di posisi penting di negeri ini. Semasa kecil beliau bercita-cita hanya ingin mempunyai sepatu, dan sepatu pertama dimiliki saat kelas 2 SMA. Kisah ini beliau tulis dalam buku “Sepatu Dahlanâ€, yang sudah difilmkan yang dapat kita nikmati untuk dapat lebih menginspirasi kita bersama.
Hal tersebut dijelaskan terkait alasan beliau tertarik atau tergugah untuk lebih berkontribusi dalam memperbaiki perekonomian di Indonesia. Menurut pengamatan beliau, perekonomian Indonesia lemah karena kebanyakan orang berpolitik dan orang hanya pandai bicara saja. Maka dari itu beliau berkeyakinan bahwa “Indonesia dapat maju perekonomiannya hanya dengan cara bekerja, bukan berpolitik, bukan hanya bicara sajaâ€. Maka dari itu beliau akhirnya terbujuk untuk turut berkontribusi dengan menjadi Dirut PLN dan Menteri BUMN di era Presiden SBY.
Saat ditanyakan konsep kepemimpinan dalam memimpin 150 perusahaan yang dikomandonya, beliau menyampaikan tips meraih sukses, diterima di lingkungan secara permanen diantaranya adalah memiliki karakter yang baik. Maka dari itu memiliki karyawan yang memiliki karakter yang baik menjadi prioritas dalam perekrutan pegawainya. Beliau menjelaskan lebih memilih pegawai yang mempunyai “sikap†daripada pegawai yang “ahliâ€. Beliau memberikan ilustrasi bahwa ahli ekonomi akan memberlakukan uang atau anggaran sebagai benda mati, ketika mengalami masalah akan menggunakan teori-teori. Sedangkan orang yang bersikap ekonomi akan menganggap uang sebagai benda hidup, sehingga ketika mengalami masalah seperti kerugian, maka ia merasa sedih dan akan berupaya melakukan penghematan. Tips yang kedua, beliau menjelaskan cara menyusun komposisi karyawan di suatu perusahaan. Beliau berkata, “terlalu banyak karyawan yang pandai, maka tidak ada yang kerjaâ€.
Beliau menjelaskan komposisi karyawan dalam perusahaan yaitu jumlah orang pandai (sebagai sumber ide biasanya tidak bisa bekerja) dengan nilai 9 cukup 5 % saja; nilai 8,5-9 sebesar 10 -15 % (sebagai penterjemah dan belum tentu bisa bekerja); nilai 8 sebesar 60-65% (orang cerdas dan mau bekerja); nilai 7-7,5 sebanyak 15%; nilai 6 sekitar 10% dan nilai 5 tetap harus ada sebesar 5%, alasan beliau ‘untuk duwen-duwen’, hal ini disambut dengan tawa terbahak peserta engan nilai minimal 8 yaitu menjadi cerdas dan siap bekerja agar sukses berkarir dan diterima di dunia kerja. Mahasiswa juga disarankaseminar. Beliau menasehati mahasiswa Poltek GT untuk lulus dan untuk tidak berkonflik dengan teman, kalaupun ada harus bisa dikendalikan dan diselesaikan dengan baik.
Di akhir sesi kuliah umum ini, beliau menyampaikan keprihatinan beliau ketika merekrut pegawai baru semasa menjabat selaku Dirut PLN. Banyak calon pegawai yang memiliki memampuan akademik yang cerdas tetapi gagal dalam tes kesehatan. Atas keprihatinan ini, kemudian beliau menugaskan tim untuk melakukan riset. Hasil riset, ternyata terdapat kebiasaan buruk mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Beliaupun turut menasehati mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal agar mengurangi dua hal yaitu pertama terlalu banyak makan mie instan dan kedua yaitu terlalu banyak minum minuman berenergi. Dengan kebiasaan yang sehat, beliau yakin setelah lulus nanti mahasiswa tetap sehat dan dapat berkontribusi memajukan negeri.